Analisis jaringan / network analyst merujuk data
spasial titik-titik (points) atau garis-garis (lines) sebagai
suatu jaringan yang tidak terpisahkan.
Fungsi ini sering digunakan di dalam bidang-bidang transportasi,
hidrologi dan utility (misalnya, aplikasi jaringan kabel listrik, komunikasi, pipa minyak dan gas, air minum, saluran pembuangan). Sebagai contoh dengan fungsi analisis spasial
network, untuk menghitung jarak terderka antara dua titik tidak
menggunakan jarak selisih absis dan ordinat titik awal dan titik akhirnya. Tetapi menggunakan cara lain yang terdapat
dalam lingkup network. Pertama,
cari seluruh kombinasi jalan-jalan (segmen-segmen) yang menghubungkan titik
awal dan akhir yang dimaksud. Pada setiap kombinasi, hitung jarak titik awal
dan akhir dengan mengakumulasikan jarak-jarak segmen yang membentuknya. Pilih jarak terpendek (terkecil) dari
kombinasi-kombinasi yang ada. Salah satu aplikasi yang dapat diterapkan
menggunakan fungsi network adalah mencari urutan rute yang optimal. Misalnya kita memiliki 3 tujuan yang harus di
datangi. Dengan menghitung efektifitas
dan efisien kita dapat menentukan rute optimal tujuan kita.
GEOCODING WIZARD
Sebelum data citra dapat diolah, sistem proyeksi/koordinat peta harus didefinisikan dan disesuaikan terlebih dahulu dengan areal kerja atau dengan data spasial yang telah ada sebelumnya. Dalam koreksi geometrik,istilah rektifikasi digunakan bila data citra dikoreksi dengan peta dasar sebagai acuannya. Sedangkan untuk data citra yang dikoreksi dengan acuan citra lain yang telah terkoreksi digunakan istilah registrasi. Koreksi geometrik atau rektifikasi merupakan tahapan agar data citra dapat diproyeksikan sesuai dengan sistem koordinat yang digunakan. Acuan dari koreksi geometrik ini dapat berupa peta dasar ataupun data citra sebelumnya yang telah terkoreksi. Secara umum, dalam ER Mapper sendiri terdapat empat tipe pengoperasian rektifikasi:
- Image to map rectification,
- Image to image rectification,
- Map to map transformation, yaitu mentrasformasikan data yang terkoreksi menjadi datum/map projection yang baru.
- Image rotation, memutar citra menjadi beberapa derajat.
Koreksi geometrik dilakukan dengan menggunakan acuan titik kontrol yang dikenal dengan Ground Control Point(GCP). Titik kontrol yang ditentukan merupakan titik-titik dari obyek yang bersifat permanen dan dapat diidentifikasi di atas citra dan peta dasar/rujukan. GCP dapat berupa persilangan jalan, percabangan sungai, persilangan antara jalan dengan sungai (jembatan) atau objek lain.
Dalam menu geocoding wizards, terdapat berbagai macam metode geocoding yang dapat dipilih dan digunakan berikut dengan tahapan-
tahapannya.
tahapannya.
Secara prinsip perbedaan dari berbagai metode geocoding adalah sebagai
berikut:
1. Metode Triangulasi (Triangulation method) dilakukan dalam proses rektifikasi untuk mereduksi pergeseran (distorsi)lokal.Biasanya dilakukan pada data foto udara untuk memperbaiki pergeseran data akibat pergerakan sensor yang yang tidak stabil.
2. Metode Polinomial (Polynomial method) dilakukan bila koreksi yang dilakukan meliputi keseluruhan areal data citra(tidak bersifat lokal)seperti halnya metode yang pertama.
3. Metode Ortorektifikasi dengan menggunakan GCP(Ortorectify using GCP)memperbaiki foto udara akibat distors pergerakan sensor foto udara pada pesawat dan pergeseran data ketinggian. Dalam proses rektifkasinya,metode ini membutuhkan foto udara, GCP sampai dengan informasi ketinggiannya, dan file Digital Elevation Model(DEM).
4. Metode Ortorektifikasi dengan menggunakan eksterior orientation hampir mirip dengan metode ortorektifikasi sebelumnya,hanya tidak perlu mengunakan GCP,selama eksterior orientasinya telah diketahui.
5. Metode Map to map reprojection dilakukan untuk merubah proyeksi peta satu ke proyeksi peta lainnya.
6. Metode Known point registration dilakukan pada citra yang sudah berkesesuaian dengan proyeksi data acuan. Penentuan dilakukan berdasarkan atas titik sudut koordinat citra acuan yang telah diketahui.
berikut:
1. Metode Triangulasi (Triangulation method) dilakukan dalam proses rektifikasi untuk mereduksi pergeseran (distorsi)lokal.Biasanya dilakukan pada data foto udara untuk memperbaiki pergeseran data akibat pergerakan sensor yang yang tidak stabil.
2. Metode Polinomial (Polynomial method) dilakukan bila koreksi yang dilakukan meliputi keseluruhan areal data citra(tidak bersifat lokal)seperti halnya metode yang pertama.
3. Metode Ortorektifikasi dengan menggunakan GCP(Ortorectify using GCP)memperbaiki foto udara akibat distors pergerakan sensor foto udara pada pesawat dan pergeseran data ketinggian. Dalam proses rektifkasinya,metode ini membutuhkan foto udara, GCP sampai dengan informasi ketinggiannya, dan file Digital Elevation Model(DEM).
4. Metode Ortorektifikasi dengan menggunakan eksterior orientation hampir mirip dengan metode ortorektifikasi sebelumnya,hanya tidak perlu mengunakan GCP,selama eksterior orientasinya telah diketahui.
5. Metode Map to map reprojection dilakukan untuk merubah proyeksi peta satu ke proyeksi peta lainnya.
6. Metode Known point registration dilakukan pada citra yang sudah berkesesuaian dengan proyeksi data acuan. Penentuan dilakukan berdasarkan atas titik sudut koordinat citra acuan yang telah diketahui.
7. Metode Rotasi (Rotation method) dilakukan untuk memutar data citra berlawanan dengan arah jarum jam. Informasi yang dibutuhkan adalah sudut perputaran dalam derajat menit dan detik atau dalam desimal.
0 komentar:
Posting Komentar